Bagi agan-agan yang bekerja di bidang IT, terutama IT entertain dan industri lainnya, pasti sesekali waktu pernah mendengar komen dari rekan bidang lain “eh enak ya kerja di IT, browsing melulu tiap hari” atau “enak ya, bisa update gadget canggih” atau bahkan “enak ya di di IT, bisa download tiap hari tanpa batas”dan “bla,,bla,,bla“. Ane sering banget menerima komen seperti itu, dan seperti biasa jawaban ane paling nyengir doang
Bukannya ane tidak pernah mau menjelaskan, ane pernah mencoba sekali ngejelasin apa yang ane lakukan setiap harinya ama salah satu rekan di kantor ane, dan komen nya adalah “koq kayaknya ribet banget y?” hihihih (padahal ane sudah mencoba menjabarkan secara sederhana)
Ada beberapa hal yang (mungkin) ga kelihatan ama orang awam di bidang pekerjaan ini, kami menyebutnya “resiko”. Dan jika agan melihat kami santai-santai pada saat jam kerja (atau dengan entengnya menjawab “sudah coba di restart?” – yang sejujurnya 75% masalah akan selesai karena itu ) maka kami paparkan sedikit “resiko” pekerjaan IT :
1. Jam kerja yang sangat panjang
Yup, jam kerja kami (terkadang) jauh lebih panjang daripada rekan-rekan yang lain. Terkadang kami harus lembur mendadak (bisa berhari-hari) atau bahkan bekerja di hari libur, hanya untuk menyelesaikan suatu masalah. Dan sialnya beberapa perusahaan tidak menghitung waktu lembur itu, karena mereka berpikir “hey, itu merupakan bagian dari pekerjaan kalian”
2. Waktu pribadi agan akan terganggu
Jika agan bekerja di bidang IT bagian System/technical Support atau jabatan managerial yang bersifat kritis, terkadang bahkan agan akan “diganggu” pada waktu pribadi agan, seperti ketika agan tidur di malam hari atau bahkan ketika agan sedang liburan. Sebagai contoh, ketika ane pertama kali terjun di dunia IT Hospitality, ane terbiasa mendapat “compliment wake up call” dari transmition auditor di kantor ane bekerja, pada jam 3 pagi, hanya untuk hal-hal yang sepele seperti cara sharing folder. Tersadar dari tidur yang lelap dengan cepat dan secara instan bisa menganalisa masalah ,merupakan “kemampuan tambahan” yang akan agan terima jika terbiasa dengan hal itu. Bagi kami, bidang pekerjaan ini seperti Dokter di UGD atau pemadam kebakaran, karena anda tidak akan tau kapan masalah akan datang.
3. Berhadapan dengan orang yang emosi
Terkadang beberapa dari kami harus menerima “amukan” dari beberapa orang karena system nya ga jalan. 99% telpon yang masuk ke ruang IT berisi tentang keluhan kerusakan dan biasanya 75% dari itu menelpon dengan nada tinggi atau putus asa. Kami sendiri mesti pinter-pinter menjaga emosi supaya tidak menjadi lebih keruh.
4. Bekerja dengan deadline
Bekerja di bidang IT terutama system support, agan akan dituntut untuk bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikan suatu masalah. beberapa user terkadang tidak mau tau akan semua kesulitan yang kita hadapi, karena kita dianggap bisa menyelesaikannya. Mereka cuma peduli, kalo masalah mereka harus diselesaikan sekarang juga (ribet khan?). Hal ini yang seringnya menjadi “deadline” kita.
5. Mengerjakan pekerjaan di luar tugas dan bidangnya
Sering ane menemukan, rekan ane yang title nya IT Supervisor mengerjakan semua tugas E-commerce, Web Designer, Graphic Designer, Accounting dan Engineering secara bersamaan. Di tambah lagi diluar itu dia juga menerima perbaikan laptop/komputer pribadi rekan-rekan yang lain di rumah.Well ini kemudian yang menjadikan image IT itu “bisa mengerjakan semua pekerjaan” . Tentu aja ane menolak hal ini. Jika ane memiliki waktu luang, oke cross training ke departement lain tidak ada masalah sebagai bagian update knowledge. Tapi jika ane mengambil semua pekerjaan ini, pada akhirnya pekerjaan utama kita sendiri akan keteteran.
6. Orang cenderung akan “berbohong” jika menghadapi suatu masalah
Ini sering terjadi sehari-hari. Seperti contohnya hari ini, ketika ane mendapati suatu report di system ane yang angkanya tidak masuk akal, ane coba dekati user yang nginputnya dan tanggapan dia adalah “ah, gw inputnya udah bener koq” , dan ketika ane ngasih bukti capture hasil inputan nya, dia cuma cengar-cengir sambil bilang “eh iya, tadi kelebihan nol nya, maaf”. di banyak kasus, ketidakjujuran user membuat masalah yang kita hadapi jauh lebih panjang waktu penyelesaiannya, karena kita sendiri harus mencoba berbagai macam kemungkinan skenario masalah.
7. Agan harus tetap terupdate dengan pengetahuan dan teknologi terbaru
Di segala kesibukan akan tugas support sehari-hari, seorang IT itu harus mempelajari update teknologi terbaru. Sebenernya ini bukan resiko, malah bisa jadi berkah, soalnya nambah ilmu ama skil kita. Tapi ini yang terkadang ga dipahami ama user lain. Ketika kita browsing atau membaca literatur online , mereka cuma ngira “IT kerjanya browsing melulu”. Padahal kalo dilihat baik-baik, syarat seorang IT itu harus dinamis atau terus terupdate dengan perkembangan teknologi. Caranya? yang paling mudah ialah membaca literatur online, browsing berita-berita yang berkaitan dengan teknologi. Ini akan sangat membantu di pekerjaan sehar-hari. Coba bayangin kalo agan harus ngambil bidang atau pekerjaan di luar tugas agan sehari-hari, kapan waktunya untuk “belajar?” . Hal ini merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh seorang IT, suka maupun tidak.
8. Terkadang ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
pada praktek sehari-hari agan akan sering menemui hal-hal yang menyebabkan sesuatu hal tidak sesuai dengan harapan. Sebagai contoh , ketika agan menjalankan prosedur baru untuk pengoperasian, tentu saja hal pertama yang agan lakukan adalah memberikan training kepada user. Terkadang walaupun training sudah dilakukan, user sering kali tidak mengindahkan dengan alasan “saya terbiasa bekerja seperti ini”. Hal-hal seperti inilah yang terkadang bisa menghambat pekerjaan
9. Birokrasi
Well ane rasa untuk hal ini, ga cuma dirasain ama IT, tapi juga bidang pekerjaan yang lain. di IT ini nampak ketika muncul keputusan untuk menambah infrastriktur baru atau memulai suatu project yang melibatkan banyak kepala dan tentu saja investasi yang besar. Sebagai pengalaman, ketika ane ditunjuk buat project pembangunan suatu teknologi, diperlukan waktu hampir 6 bulan untuk approval semua kebutuhan yang diperlukan untuk project tersebut. Yang paling banyak memakan waktu adalah birokrasi di tingkat Management. belum lagi ane harus memenuhi segala hal yang tertera di aturan IT yang dikenal dengan “IT compliance”. ini yang sebenarnya yang memakan waktu dan resource jauh lebih besar daripada Project itu sendiri.
Itu beberapa hal yang dari kacamata ane merupakan resiko yang dihadapi oleh IT dalam pekerjaanya sehari-hari. Masih banyak lagi hal-hal yang lain, namun ane kira ini sudah cukup
sumber : kaskus.co.id
Semoga artikel 9 Resiko Bekerja di Bidang IT bermanfaat bagi Anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Apabila anda punya pertanyaan, pendapat atau saran, silahkan di post di kolom komentar dibawah ini,
mohon Komentarnya tidak mengandung SARA, Spam, atau kata-kata kasar lainnya.
jika komentar anda termasuk kategori diatas dengan segala hormat saya akan menghapus komentarnya, jadi komentarlah Pesan yang Bermutu ya sobat!
Jika anda semua bingung dan ingin menanyakan sesuatu, dan butuh bantuan saya. anda tinggal menuliskan komentar disetiap kolom komentar, InsyaAllah dengan cepat saya akan membalas komentar sobat semua,
admin online blogging setiap jam:
Senin-Kamis & Minggu : 12.00 - 21.00 WIB
Jum'at & Sabtu : 24 Jam non-stop